
Buku “40 Tahun Gapuraprima Group Berkarya Mewarnai Negeri” memuat perjalanan perusahaan developer Gapuraprima sejak didirikan Gunarso Susanto Margono pada tahun 1985. Gunarso sebelumnya adalah pedagang sembako di Pasar Induk Cipinang yang terjun dalam usaha pembebasan tanah — dan memutuskan menjadi developer.
Semua proyek properti yang dibangun di era Gunarso Margono adalah rumah tapak. Setelah Rudy Margono, putra bungsunya in-charge sebagai Presiden Direktur, Gapuraprima membangun apartemen (high-rise). Melalui bank tanah yang telah dimiliki Gapuraprima, Rudy Margono membangun dan mengembangkan proyek-proyek baru — sebagian besar high-rise.
Tahun 2007, Gapuraprima melakukan transformasi dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan publik. Langkah ini diambil agar Gapuraprima tumbuh menjadi perusahaan properti papan atas. Jika Gapuraprima masih mengandalkan sebagai family business, sumber pendanaan modal kapital perusahaan terbatas hanya dari keluarga Margono. Setelah go public, Gapuraprima meraup dana segar Rp300 miliar.
Selama 40 tahun, Gapuraprima membangun berbagai proyek properti, dari rumah tapak di Bogor, Cibubur, Bekasi, Puri Semanan; apartemen di wilayah Jabodetabek; kondotel; vila; kawasan mixed-use terdiri dari mal, gedung perkantoran, sampai hotel. Gapuraprima ibaratnya supermarket properti yang memiliki ragam varian tipe dari unit apartemen seharga Rp200 jutaan sampai penthouse kondominium seharga Rp10 miliar. Sejak 2023, Gapuraprima memiliki andalan baru dalam recurring incomes, yaitu Nemuru Hotels, jenama milik sendiri, yang kini memiliki delapan hotel di lokasi strategis.
Buku ini dilengkapi dengan komentar Rudy Margono, Arvin F Iskandar, Rudy Kurniawan, Ahmad Taufik Zaenal, Heryani Margono, Nugroho Sulistyo. Juga anggota keluarga besar Gunarso S. Margono yaitu Susiani “Lily” Margono dan Chandra Tambayong, Lisiani Margono, Remy Jenti Margono dan Dedi Setiadi, Yohanes Chandra, Yosua Tambayong Tji, dan Ria Angelina.

New Book: “40 Years of Gapuraprima Group Coloring the Country”
The book “40 Years of Gapuraprima Group Coloring the Country” traces the journey of the developer Gapuraprima since its founding in 1985 by Gunarso Susanto Margono. Gunarso was previously a fundamental food trader at the Cipinang Main Market, involved in land acquisition, and decided to become a developer.
Gunarso Margono had built all the property projects, including landed houses. After Rudy Margono, his youngest son, took over as President Director, Gapuraprima built high-rise apartments. Through the land bank owned by Gapuraprima, Rudy Margono builds and develops new projects — mostly high-rise.
In 2007, Gapuraprima transformed a family-owned company into a public company to help Gapuraprima grow into a top property company. If Gapuraprima still relies on it as a family business, the company’s capital funding sources are limited to the Margono family. After going public, Gapuraprima earned IDR 300 billion in fresh funds.
For 40 years, Gapuraprima has built various property projects, including landed houses in Bogor, Cibubur, and Bekasi; apartments in the Jabodetabek area; condotels; villas; and mixed-use developments comprising malls, office buildings, and hotels. Gapuraprima is like a property supermarket, offering a variety of types, from IDR 200 million apartment units to IDR 10 billion penthouse condominiums. Since 2023, Gapuraprima has had a new mainstay of recurring income: Nemuru Hotels, its own brand, which now has eight hotels in strategic locations.
This book features comments by Rudy Margono, Arvin F Iskandar, Rudy Kurniawan, Ahmad Taufik Zaenal, and Heryani Margono, as well as Nugroho Sulistyo. Also, members of Gunarso S. Margono’s extended family include Susiani “Lily” Margono, Chandra Tambayong, Lisiani Margono, Remy Jenti Margono, Dedi Setiadi, Yohanes Chandra, Yosua Tambayong Tji, and Ria Angelina.