
Judul: “Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino”
Tebal: 364 halaman
Ukuran: 15 cm x 23 cm
Penulis: Robert Adhi Ksp
Penerbit: Pustaka KSP Kreatif
Buku “Jangan Pernah Menyerah! Kisah Inspiratif Harris Turino” merupakan kisah inspiratif Harris Turino yang sejak muda sudah memiliki ketangguhan dan pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan yang keras dan menghadapi berbagai tantangannya. Harris pernah berada di bawah roda, dan kini Harris berada di atas roda kehidupan.
“Hanya dengan bersekolah tinggi, kamu bisa meningkatkan taraf hidup yang lebih baik,” pesan ibunda Harris, seorang guru yang ingin anak-anaknya bersekolah tinggi. Di masa kecil, jika Harris malas belajar, dia disabet ibunya, disuruh belajar serius. .
Ketika kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Harris Turino berjualan laktopia dan teh, mengangkut pedagang pasar ke Semarang dengan pikap, sampai mendirikan bimbingan belajar Alumteg dan membuka les privat bagi siswa SMA. Harris melakoni itu agar dapat bertahan hidup dan membiayai uang kuliahnya mengingat kondisi ekonomi orangtuanya semakin lemah. Saking minimnya uang saku, Harris makan di koplak dokar (terminal dokar) yang harganya setengah dari kantin kampus. Setelah berpacaran dengan Susy Arianty, Harris berkolaborasi membuka usaha bersama les privat, bimbingan belajar, dan salon di rumah kontrakan di Jalan Osa Maliki, Salatiga.
Setelah menikah, kehidupan masa muda Harris Turino dan Susy Arianty sama seperti kehidupan umumnya anak-anak muda dari daerah yang merantau ke Jakarta. Tinggal di rumah BTN kontrakan di pinggiran Jakarta, berangkat pagi dengan mobil “tebengan” dan memberi “tebengan” ke komuter lain, pulang bersama pada malam hari. Harris dan Susy punya impian besar untuk mengubah kehidupan mereka bermodalkan di antaranya sikap pantang menyerah, ketangguhan, kegigihan. Harris bekerja sebagai karyawan marketing perusahaan, lalu membuka usaha sendiri. Susy Arianty sebagai penata rambut di salon Peter Saerang, lalu sukses membuka salon sendiri“Kleo Beauty” sejak tahun 2001.
Pada awal 2017, Harris Turino sebagai new kid on the block mencoba memasuki dunia politik. Di tengah kesibukannya sebagai dosen, dia berkampanye selama 9 bulan di daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes). Kegagalannya pada Pileg 2019 membuatnya terpukul, kecewa, malu, marah. Dalam kondisi di titik nadir, Susy Arianty memompa semangat sang suami. “Kamu kan orang hebat. Mosok begini harus menyerah dan hancur? Ayo bangkit kembali! Saya tidak mau kehilangan suami yang saya kenal,” kata Susy. Kepercayaan Harris pun pulih kembali. Setelah mengenal lebih dalam dunia politik, Harris kembali bertarung pada Pileg 2024. Harris menang dan sah menjadi wakil rakyat untuk periode 2024-2029.
Inilah kisah inspiratif Harris Turino yang layak dibaca oleh kaum muda dan siapa saja yang membutuhkan inspirasi.
