ROBERT ADHI KSP
“Membangun MRT: Pengalaman Kepemimpinan William Sabandar” berisi pengalaman William Sabandar (Direktur Utama PT MRT Jakarta periode 2016-2022) memimpin sebuah korporasi yang membangun MRT (mass rapid transit/moda raya terpadu) pertama di Indonesia. MRT Jakarta menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia setelah bermimpi panjang memiliki sistem transportasi publik modern.
“Saya melihat pentingnya menuangkan pengalaman membangun MRT untuk dibaca oleh berbagai khalayak yang membutuhkan. Indonesia tak cukup hanya punya satu MRT di Jakarta, tetapi perlu membangun MRT lebih banyak lagi, di Jakarta maupun di berbagai kota di Indonesia,” kata William Sabandar dalam Sekapur Sirih.

William Sabandar adalah bagian kecil dari banyak orang yang telah terlibat dalam mewujudkan MRT Jakarta. “MRT Jakarta tak akan terwujud tanpa keterlibatan berbagai kebijakan di berbagai tingkatan hingga 254.000 orang yang bekerja siang malam mewujudkan konstruksi MRT fase ke-1 dan mengoperasikannya untuk publik,” kata William.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, William Sabandar adalah sosok profesional yang bekerja dengan disiplin dan integritas tinggi, yang mencintai pekerjaannya. Berbagai pengalaman William sebelumnya, telah membentuknya menjadi sosok profesional yang berhasil membangun MRT dan mewujudkan proyek transportasi publik ini tepat waktu dengan hasil yang membanggakan, bersih, nyaman, teratur.
Ketua Umum Kadin M. Arsjad Rasjid P.M. menilai William Sabandar sosok pemimpin yang passionate dalam menjalankan inisiatif-inisiatif baru, termasuk mewujudkan pembangunan MRT Jakarta fase ke-1 melalui kepemimpinannya.

Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Komisaris Utama PT MRT Jakarta menilai William Sabandar adalah orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan kompetensi yang cocok. “Orang tak akan bekerja keras jika tidak mencintai pekerjaannya. Willy mencintai pekerjaannya dan perhatiannya sepenuh hati. Saya senang Willy mampu mempertahankan integritas MRT Jakarta sebagai lembaga. Mempertahankan disiplin dan kebersihan yang merupakan wajah MRT. Willy sudah berhasil membuat MRT Jakarta berstandar internasional. Apa yang telah dilakukan MRT seharusnya diterapkan pula ke berbagai moda transportasi publik lainnya,” ungkap Erry Riyana yang juga mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sofyan Djalil, CEO Indonesian Business Council yang pernah menduduki lima jabatan menteri di era Presiden SB Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo menilai, William Sabandar adalah pemimpin yang berani mengambil risiko. “Pak Willy bukan tipikal pejabat birokrat. Ia punya pengalaman menyelesaikan masalah pertanahan ketika bertugas di BRR Aceh-Nias, menyelesaikan kondisi yang kritis. Pak Willy punya kemampuan untuk melakukan itu, berani mengambil risiko,” kata Sofyan.

Tuhiyat, Direktur Utama PT MRT Jakarta sejak 2002-sekarang berpendapat, dua kunci keberhasilan William Sabandar adalah pertama, memiliki pengalaman kerja dalam penanganan pascatsunami di Aceh-Nias sehingga membantu menyelesaikan persoalan pembebasan lahan lebih cepat. Kedua, komunikasi yang dilakukan William Sabandar sangat efektif dan membantu MRT mempercepat penyelesaian pengerjaan konstruksi.
Silvia Halim, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta 2016-2023 menilai William Sabandar adalah sosok pemimpin yang mau terjun ke lapangan, mendengarkan problem di lapangan sekaligus membahas solusinya. Bagi Silvia —dan juga insan MRT — apa yang dilakukan William sangat impresif. Karena di kepala insan MRT, Dirut tidak turun ke lapangan, getting down and dirty, seperti William. Namun William berbeda karena ingin mengetahui lebih cepat segala sesuatu yang dihadapi MRT dari hulu ke hilir. Jika ada masalah, William berusaha membantu mencarikan solusi.

“Pak Willy berani mengambil keputusan di saat kritis. Tidak semua pemimpin berani mengambil keputusan di masa kritis seperti yang dilakukan Pak Willy. Pemimpin yang kuat adalah yang mampu mengambil keputusan pada saat yang tepat, being able to make a decision at the right time. Kadang ada pemimpin yang mengambil keputiusan tetapi terlalu lama. Overtaken by event. The problem is overtaken by event. Sudah selesai, baru keputusan diambil,” ungkap Silvia Halim, kini Deputi Otoritas Ibu Kota Nusantara Bidang Sarana dan Prasarana (2023-sekarang).

Agung Wicaksono, Direktur Operasi, Pemeliharaan, Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (2016-2018) menilai, William Sabandar adalah mission-driven leader, sosok pemimpin yang berbasis misi. “Pak Willy sosok pemimpin yang membawa misi yang harus diselesaikan. Jika masuk ke satu tempat, Pak Willy bukan sekadar menjalankan organisasi, tetapi ada misi yang harus dituntaskannya, dan itu dilakukannya dengan sangat baik,” kata Agung Wicaksono, saat ini Deputi Otoritas Ibu Kota Nusantara Bidang Pendanaan dan Investasi (2023-sekarang).

Farchad H. Mahfud, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (2021-sekarang) berpendapat, William Sabandar kuat dalam komunikasi dan diplomasi dengan berbagai pemangku kepentingan, stakeholder engagement. “Pak Willy bisa menjembatani, terutama dalam high-level. Beliau memastikan dukungan high-level berjalan dan memantaunya.” katanya.
Farchad juga menilai William Sabandar tetap ke lapangan pada Sabtu dan Minggu karena ingin memastikan pekerjaan sudah berjalan dengan semestinya.
Alexander Stefanus Ridwan, Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk mengakui pusat perbelanjaan Blok M Plaza hidup kembali setelah terhubung dengan stasiun MRT Blok M BCA. “Sejak Blok M Plaza punya akses langsung dengan stasiun MRT, pengunjung mal naik. sebanyak 25 persen pengunjung mal kami berasal dari penumpang MRT yang memanfaatkan MRT sebagai alat transportasi,” kata Ridwan. Sebelumnya Blok M Plaza hanya ramai pada akhir pekan dan saat ada kegiatan tertentu.
Apa yang membuat Pakuwon memutuskan untuk mendukung MRT Jakarta? Menurut Ridwan, Pakuwon sudah meyakini manfaat MRT sejak lama bagi perkembangan bisnis ritel. Pakuwon berani memulai sesuatu yang baru ketika pihak lain masih ragu.
“Saya melihat contoh MRT di Singapura dan Hongkong yang menjadi transportasi publik yang diandalkan, dan menjadi salah satu faktor utama wisatawan mancanegara suka berwisata ke sana. Semua wilayah tersambung dengan MRT, dan stasiun-stasiun MRT terhubung dengan berbagai pusat perbelanjaan, yang berdampak terhadap jumlah pengunjung. Dengan naik MRT, wisatawan bisa berkunjung ke berbagai destinasi, termasuk ke mal. Sangat efisien karena jaringan MRT di Singapura dan Hongkong menjangkau banyak wilayah kota,” urai Stefanus Ridwan yang berharap MRT Jakarta membangun jaringan yang lebih luas dengan rute-rute baru.
Sepuluh Bab
Buku ini terdiri dari sepuluh bab, diawali dengan peresmian MRT Jakarta fase ke-1 rute Lebak Bulus – Bundaran HI, sekaligus pencanangan pembangunan fase ke-2 rute Bundaran HI – Jakarta Kota. MRT telah menciptakan peradaban baru. Proyek MRT telah mengubah budaya masyarakat. Para pengguna MRT harus berdisiplin dalan segala hal, mulai dari masuk stasiun, masuk dan keluar kereta, sampai keluar stasiun MRT. William Sabandar tidak pernah membayangkan hasilnya sungguh luar biasa.
Bab Kedua mengisahkan William Sabandar mengawali perjalanan membangun MRT. William ditunjuk Gubernur DKI Jakarta (saat itu) Basuki Tjahaja Purnama untuk memimpin PT MRT Jakarta, mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur ini, dan memastikan MRT Jakarta beroperasi. Kepemimpinan William terbentuk setelah memimpin BRR Nias, banyak diilhami oleh kepemimpinan Kuntoro Mangkusubroto. Dari sinilah, William menempatkan integritas di atas segala-galanya dalam tugas-tugas yang diembannya. William menempatkan manusia sebagai pusat dari apa yang ingin dilakukannya. Dia percaya jika ingin melakukan perubahan, kita harus memulainya dari sumber daya manusia.

Bab Ketiga mengulas seputar pembebasan lahan, masalah yang paling rumit. Selain pendekatan formal dalam melaksanakan pengadaan lahan bagi pembangunan untuk kepentingan publikum, William mengedapankan pendekatan informal, yaitu membangun komunikasi dari hati ke hati dengan pihak pemilik lahan, berempati dan mendengar dengan seksama setiap keluhan mereka. Ini semua membantu mempercepat penyelesaian masalah pengadaan lahan.
Bab Keempat mengupas cara William Sabandar membangun strategi percepatan. Memasuki tahun 2017, setelah memastikan urusan pembebasan lahan selesai pada Desember 2016, William Sabandar mematok target pekerjaan, termasuk menargetkan MRT Jakarta fase ke-1 siap beroperasi pada Maret 2019.
Bab Kelima mengulas cara William Sabandar mempersiapkan operasi dan fokus pada manusia. Sejak awal memimpin MRT Jakarta, William fokus membangun manusia dan kapabilitas organisasi. Ini tentu berbeda dengan sekadar membangun infrastruktur. Indonesia bisa meniru Jepang dalam mengelola MRT dan melayani para penumpangnya. Di Jepang, depo MRT sebagai pusat operasi dan pemeliharaan kereta, sangat bersih. Mengapa karyawan MRT di Jepang disiplin, bertanggung jawab, saling menghargai? Apakah nilai semacam ini ada di Indonesia? Mampukah Indonesia meniru Jepang?
Bab Keenam membahas cara William Sabandar memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai peluang. Selama dua tahun masa pandemi Covid-19, yaitu pada 2020 dan 2021, kondisi MRT Jakarta relatif berat karena jumlah penumpang merosot akibat pembatasan ruang gerak masyarakat demi mencegah mata rantai Covid-19. Bagi William Sabandar, krisis pandemi Covid-19 dimanfaatkannya sebagai peluang. Dari sisi pengalaman, William sudah terbiasa menghadapi krisis. Ketika krisis terjadi, William memanfaatkannya untuk melakukan transformasi di tubuh MRT Jakarta.
Bab Ketujuh mengulas inovasi, penghargaan, dan pengakuan yang diterima William Sabandar semasa memimpin PT MRT Jakarta. Inovasi adalah jiwa dari pejuangan untuk keluar dari krisis. Innovationg out of crisis adalah sikap mental yang paling dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk survive dan bisa menjadi yang terdepan. Inovasi adalah spirit yang diperlukan oleh setiap insan organisasi modern.
Penghargaan tingkat global yang dioperoleh PT MRT Jakarta dari Federation Internationale Des Ingenieurs Conseils (FIDIC) dalam ajang FIDIC Project Award 2021, dan penghargaan Global MIKE Award 2021 dari International Global Most Innovative Knowledge Enterprise (MIKE) Study Group sebagai bentuk pengakuan internasional terkait pengelolaan pengetahuan (knowledge management) di PT MRT Jakarta, merupakan pengakuan terhadap karya anak bangsa melalui insan-insan MRT Jakarta dan semua pihak yang terlibat. Fungsi knowledge management dalam Divisi Corporate Strategy and Planning dibentuk di masa kepemimpinan William sebagai Direktur Utama PT MRT Jakarta. Semua penghargaan ini layak diberikan atas kerja profesional dan berintegritas dalam mewujudkan infrastruktur publiken berkualitas internasional.
Bab Kedelapan mengulas kehadiran MRT telah membangun peradaban baru bertransportasi di Jakarta. MRT telah memperkenalkan kultur transportasi publik yang tepat waktu, bersih, nyaman, aman, saling menghargai, dan peduli terhadap disabilitas dan penumpang prioritas.
Bab Kesembilan membahas tentang pengembangan kawasan TOD (Transit Oriented Development/Kawasan Berorientasi Transit) yang belum tuntas. Pengembangan kawasan TOD di sejumlah stasiun yang ada di sepanjang koridor MRT Selatan – Utara dengan tujuan mengintegrasikan penggunaan transportasi umum massal dengan kegiatan masyarakat sehari-hari.
Bab Kesepuluh mengupas keberlanjutan kota masa depan. Kota modern selalu ditandai dengan kehadiran sistem transportasi publik yang andal. Membangun MRT tidak bisa cepat. Untuk menjadi kota masa depan yang modern, Jakarta harus berubah menjadi kota dengan dukungan sistem transportasi publik yang andal.
Studi Japan International Cooperation Association atau JICA merekomendasikan pembangunan 10 line MRT di Jakarta dan Bodetabek. Jaringan 10 line tersebut diharapkan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 20 tahun sampai 25 tahun mendatang. Apa saja 10 line MRT dimaksud? Bab ini memaparkan peta lengkap dengan rute dan rencana stasiun-stasiunnya.
Buku setelah 438 halaman ini ditutup dengan Epilog “Mengakhiri MRT, Menapaki Keberlanjutan”. Memimpin pembangunan MRT, bagi William Sabandar, adalah sebuah perjalanan kepemimpinan yang dipandu oleh hati nurani, digerakkan dengan nilai-nilai etika dan moral, dan menghasilkan sebuah karya yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat Indonesia. MRT masih jauh dari selesai, Jakarta membutuhkan lebih banyak jalur MRT lagi.
Akan tetapi, fondasi telah diletakkan. William Sabandar hanya sebagai kecil dari sekelompok orang yang telah memulai pembangunan MRT. Semangat dan budaya yang sama harus terus dilanjutkan oleh generasi penerus. Kiranya karya monumental yang telah terwujud ini dapat diteruskan, dipelihara, dan dikembangkan untuk terus menjadi tulang punggung sistem transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Buku yang diterbitkan Pustaka KSP Kreatif ini merupakan hasil kolaborasi William Sabandar dan Robert Adhi Ksp, tersedia di toko Gramedia di seluruh Indonesia. Pemesanan dapat pula dilakukan melalui toko buku digital Gramedia.com.

“Building the MRT: William Sabandar’s Leadership Experience”
Building the MRT: William Sabandar’s Leadership Experience emphasizes his pivotal role as President Director of PT MRT Jakarta from 2016-2022, showcasing his influence in transforming Jakarta’s public transportation and inspiring future infrastructure development.
William Sabandar highlights the importance of expanding MRT infrastructure beyond Jakarta, emphasizing that building more MRTs across Indonesia is essential for future urban development, reflecting his vision and leadership.
William Sabandar is a small part of the many people involved in realizing the Jakarta MRT. “MRT Jakarta would not have been realized without the involvement of various policies at various levels, up to 254,000 people who worked day and night to realize the 1st phase of MRT construction and operate it for the public,” said William.
Minister of Transportation Budi Karya Sumadi describes William Sabandar as a disciplined, integrity-driven professional whose leadership successfully delivered the MRT project on time, resulting in a clean, comfortable, and orderly public transportation system.
Chairman of Kadin M. Arsjad Rasjid P.M. considers William Sabandar a passionate leader committed to implementing new initiatives, including the 1st phase of MRT Jakarta development.
Erry Riyana Hardjapamekas, former President Commissioner of PT MRT Jakarta, assessed that William Sabandar was the right person at the right time with the right competencies. “People won’t work hard if they don’t love their work. Willy loves his work and cares deeply about it. I am happy that Willy can maintain the integrity of the Jakarta MRT as an institution. Maintaining discipline and cleanliness, which is the face of the MRT. Willy has succeeded in making the Jakarta MRT an international standard. What the MRT has done should also be applied to various other modes of public transportation,” said Erry Riyana, who is also a former Deputy Chair of the Corruption Eradication Commission.
Sofyan Djalil, CEO of the Indonesian Business Council, assessed that William Sabandar was a leader who dared to take risks, demonstrating his willingness to resolve land issues and address critical conditions, thereby exemplifying his leadership qualities and commitment to MRT’s success.
Tuhiyat, President Director of PT MRT Jakarta since 2002-present, believes that the two keys to William Sabandar’s success are, first, having work experience in post-tsunami management in Aceh-Nias, which helps resolve land acquisition issues more quickly. Second, William Sabandar’s communication was highly effective, helping MRT accelerate the completion of construction work.
Silvia Halim, Construction Director at PT MRT Jakarta from 2016 to 2023, assesses that William Sabandar is a leader who is willing to go into the field, listen to field issues, and discuss solutions. For Silvia – and also MRT people – what William did was awe-inspiring. Because in the heads of MRT people, the Managing Director does not go out into the field, getting down and dirty, like William. However, William is different because he wants to know everything the MRT is facing, from upstream to downstream, as quickly as possible. If there is a problem, William tries to help find a solution.
“Mr. Willy dares to make decisions at critical times. Not all leaders dare to make decisions at critical times like Mr. Willy does. A strong leader can make the right decision at the right time. Sometimes leaders make decisions, but it takes too long. Overtaken by the event. Events overtake the problem. It’s finished, then a decision is taken,” said Silvia Halim, Deputy of the IKN Authority for Facilities and Infrastructure (2023-2024).
Agung Wicaksono, Director of Operations, Maintenance, and Business Development at PT MRT Jakarta (2016-2018), assessed that William Sabandar is a mission-driven leader. “Mr. Willy is a leader who completes the mission. If he enters one place, Mr. Willy doesn’t just run an organization; he has a mission to complete. He does it very well,” said Agung Wicaksono, currently Deputy of IKN Authority for Funding and Investment (2023-2025).
Farchad H. Mahfud, Director of Business Development at PT MRT Jakarta (2021-present), believes William Sabandar is strong in communication and diplomacy with various stakeholders, including stakeholder engagement. “Mr. Willy can be a bridge, especially at the high level. He ensures that high-level support is running smoothly and monitors it,” he said.
Farchad also assessed that William Sabandar remains on site on Saturdays and Sundays to ensure that work is proceeding as planned.
Alexander Stefanus Ridwan, President Director of PT Pakuwon Jati Tbk, acknowledged that Blok M Plaza shopping center has revived since its connection to the Blok M BCA MRT station. “Since Blok M Plaza has direct access to the MRT station, mall visitors have increased. As many as 25 percent of our mall visitors come from MRT passengers who use the MRT as a means of transportation,” said Ridwan. Previously, Blok M Plaza was only busy on weekends and during special events.
What made Pakuwon decide to support the Jakarta MRT? According to Ridwan, Pakuwon has long believed in the MRT’s benefits for retail business development. Pakuwon dares to start something new when others were still hesitant.
“I see the MRT in Singapore and Hong Kong as examples of reliable public transportation, and it’s a major factor in why foreign tourists enjoy visiting there. The MRT connects all areas and stations, as well as various shopping centers, which affects the number of visitors. By taking the MRT, tourists can visit various destinations, including malls. It’s very efficient because the MRT networks in Singapore and Hong Kong cover many areas of the city,” explained Stefanus Ridwan, who hopes the Jakarta MRT will develop a wider network with new routes.
Ten Chapters
This book consists of ten chapters, beginning with the inauguration of the Jakarta MRT phase 1, the Lebak Bulus-Bundaran HI route, and the launch of the second phase, the Bundaran HI-Jakarta Kota route. The MRT has created a new civilization. The MRT project has transformed society’s culture. From entering the station to getting on and off the train to exiting the MRT station, MRT users maintain discipline. William Sabandar never imagined the results would be so extraordinary.
Chapter Two tells the story of William Sabandar’s journey to building the MRT. William was appointed by then-Jakarta Governor Basuki Tjahaja Purnama to lead PT MRT Jakarta, expediting the completion of this infrastructure project and ensuring its operational performance. William’s leadership was shaped by leading the Nias BRR. Kuntoro Mangkusubroto inspired William. From this perspective, William prioritized integrity above all else in his duties. William placed people at the center of his efforts. He believed that if we want to make a change, we must start with human resources.
Chapter Three examines land acquisition, the most complex issue. In addition to the formal approach to land acquisition for development in the public interest, William prioritized an informal approach, namely establishing heart-to-heart communication with landowners, empathizing with them, and listening carefully to their concerns. All of this helped expedite the resolution of land acquisition issues.
Chapter Four explores how William Sabandar developed an acceleration strategy. Entering 2017, after completing land acquisition in December 2016, William Sabandar set work targets, including aiming to have the Jakarta MRT Phase 1 operational by March 2019.
Chapter Five examines how William Sabandar prepared for operations and focused on people. From the beginning of his leadership of the Jakarta MRT, William focused on building people and organizational capabilities. This work is undoubtedly different from simply building infrastructure. Indonesia could emulate Japan in managing the MRT and serving its passengers. In Japan, the MRT depot, the center of train operations and maintenance, is remarkably clean. Why are MRT employees in Japan disciplined, responsible, and respectful? Do these values exist in Indonesia? Can Indonesia emulate Japan?
Chapter Six discusses how William Sabandar leveraged the COVID-19 pandemic as an opportunity. During the two years of the COVID-19 pandemic, in 2020 and 2021, the Jakarta MRT faced challenging conditions, with passenger numbers declining amid restrictions on public movement to prevent the spread of COVID-19. For William Sabandar, the COVID-19 crisis was an opportunity. William has experience in crisis management. When the situation occurred, William took advantage of it to implement changes within the Jakarta MRT.
Chapter Seven reviews the innovation, awards, and recognition received by William Sabandar during his time leading PT MRT Jakarta. Innovation is the soul of the struggle to emerge from a crisis. Innovating out of a situation is the mentality most needed by a company to survive and become a leader. Innovation is the spirit required by every individual in a modern organization.
The global award received by PT MRT Jakarta from the Federation Internationale Des Ingenieurs Conseils (FIDIC) at the FIDIC Project Award 2021, and the Global MIKE Award 2021 from the International Global Most Innovative Knowledge Enterprise (MIKE) Study Group, as a form of international recognition for knowledge management at PT MRT Jakarta, acknowledge the work of the nation’s people through MRT Jakarta and all involved parties.
As President Director of PT MRT Jakarta, William established the knowledge management function within the Corporate Strategy and Planning Division. All these awards are well-deserved recognition of professional work and integrity in the realization of international-quality public infrastructure.
Chapter Eight examines how the MRT’s presence has built a new transportation culture in Jakarta. The MRT has introduced a culture of public transportation that is punctual, clean, comfortable, safe, respectful, and considerate of people with disabilities and priority passengers.
Chapter Nine discusses the unfinished development of TOD (Transit-Oriented Development) areas. TOD areas are being developed at several stations along the South-North MRT corridor to integrate mass public transportation with daily community activities.
Chapter Ten examines the sustainability of future cities. Reliable public transportation systems characterize modern cities. Building an MRT cannot be done quickly. To become a modern city of the future, Jakarta must transform into a town supported by a reliable public transportation system.
A study by the Japan International Cooperation Agency (JICA) recommends constructing 10 MRT lines in Jakarta and the Greater Jakarta area (Bodetabek). The government will complete the 10-line network within the next 20 to 25 years. What are these 10 MRT lines? This chapter provides a complete map with routes and planned stations.
This 438-page book concludes with an epilogue, “Ending the MRT, Stepping into Sustainability.” For William Sabandar, leading the MRT’s development is a leadership journey guided by conscience, driven by ethical and moral values, and resulting in a work. The Indonesian people feel the benefits. Jakarta needs more MRT lines.
However, William has laid the foundation. William Sabandar is only a small part of a group that has initiated the MRT’s development. Future generations must carry forward the same spirit and culture. May the people realize and continue his monumental work, maintain it, and develop it to continue serving as the backbone of transportation systems in various cities across Indonesia.
This book, published by Pustaka KSP Kreatif, is a collaboration between William Sabandar and Robert Adhi Ksp. It is available at Gramedia stores throughout Indonesia. Buyers can also purchase digital books on Google Books and Gramedia.com, the digital bookstores.